10 Agustus Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (Foto: Asep Ruslan)

KABUPATEN SUMEDANG – Edukasi lingkungan adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total dan segala masalah yang terkait dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, Baik secara individu atau lingkungan kolektif untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegahnya masalah baru (UNESCO, Dekralasi Tblisi, 1997).

Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung (Foto: Asep Ruslan / Istw)

Kawasan Cagar Alam Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung merupakan tempat rehabilitasi untuk dikembalikan lagi ke perilaku liar-nya atau tempat asal berbagai macam primata seperti Owa Jawa, Lutung dan Surili.

Sebelum melepas liarkan primata ke alam bebas, harus melalui proses panjang dan tidak mudah. Harus dilakukan terlebih dahulu kajian wilayah, mulai berapa banyak pohon yang jadi potensi pakan alami primata, luasan area yang harus memadai untuk aktifitas primata tinggal rehabilitasi (primata yang sebelumnya dipusat rehabilitas) dengan primata pembohong, hingga keberadaan primata dan satwa lainnya yang diharapkan bisa hidup berdampingan dengan primata rehabilitan.

Primata yang tidak akan dilepaskan, harus dilepaskan, harus melalui masa karantina, masa sosialisasi perilaku liar, hingga tahap proses habituasi dan adaptasi dengan habitatnya. Setelah dipastikan semua tahapan itu dilewati hingga muncul kembali perilaku liarnya, maka hal yang terpenting dipastikan primata tersebut harus sudah benar-benar sehat dan tidak memiliki penyakit menular.

Jadi, salah satu komponen penting sebelum dilepasnya primata ke alam bebas harus memilih tempat yang cocok dengan kebutuhan primata tersebut. Pohon buah merupakan salah satu makanan primata tersebut. 

Petugas Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Jabar bersama Yayasan Aspinal saat melepasliarkan pasangan Owa Jawa yang terancam punah “Boris dan Inge” di kawasan Cagar Alam Situ Patenggang, Kec. Rancabali, Kab. Bandung, Kamis (25/7/2019) lalu (Foto: Asep Ruslan / Istw)

Primata tersebut memiliki fungsi ekologis untuk keberlangsungan vegetasi alam. Primata asas sebagai penyebar, dimana ia berada puluhan hingga ratusan jenis buah hutan, dan setelah muncul biji tersebut terbawa oleh kotoran primata dan terkenal dihutan. Inilah bibit-bibit pohon baru yang bisa tumbuh di pinggiran kota kita. Namun sekarang pohon sudah banyak ditebang untuk keperluan atau kelompok, jadi penanaman pohon sangat penting untuk primata sebagai keberlangsungan hidup.

Dalam Rangka Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) setiap tanggal 10 Agustus 2020, Badan Eksekusip Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Winaya Mukti (UNWIM) dan MPKA Rimbawan berkolaborasi dengan Aspinal Foundation Indonesia, kegiatan:

“SEMANGAT KONSERVASI UNTUK HUTAN LESTARI”

Hari / Tanggal: Senin, 10 Agustus 2020

Waktu: 09.00 WIB – Selesai

Tempat: Aspinall Foundation Indonesia, Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Andri Arta, Ketua DP MPKA Rimbawan bersama Asep Ruslan Presiden Paguyuban Asep Dunia 2020-2025 yang juga pegiat lingkungan (Foto: Asep Ruslan)

Andri Arta Ketua Dewan Pengurus MPKA Rimbawan XXXI Fahutan UNWIM menyebutkan.

“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah: 1). Meningkatkan kapasitas konservasi Mahasiswa Fahutan Unwim 2). Menunjukan Kepedulian terhadap Lingkungan 3). Berpartisipasi dalam Peringatin Hari Konservasi Nasional dan 4). Seruan Edukasi Lingkungan (SEEDLING), ”kata Andri di Sekretariat MPKA Rimbawan Kampus UNWIM Jalan Raya Bandung-Sumedang di Tanjungsari, Rabu (5/8/2020).

Andri mengingatkan untuk hadir harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Untuk aktifitas diluar rumah harus selalu pakai masker, bawa hand sanitizer, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir dan selalu jaga jarak 1-2 meter. Untuk Info lainnya bisa menghubungi  Nelsi di HP / WA. 085768134800, ”pungkas Andri.

 

Sumber: http://www.sinarpaginews.com/nasional/31092/semangat-konservasi-untuk-hutan-lestari.html